Kota Bima – Siswa-siswi berbakat dari SDN 56 Tolobali Kota Bima kembali unjuk gigi dalam ajang bergengsi Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kota Bima. Dengan semangat melestarikan budaya dan bahasa daerah, sekolah ini berpartisipasi dalam jumlah mata lomba yang masif, yakni enam kategori sekaligus.

Enam mata lomba yang diikuti meliputi: Mpama Mbojo (Kutipan Bijak Bima), Puisi, Aksara Bima, Pidato, Menulis Cerpen, dan Tembang Dali (Lagu/Pantun Berbalas Daerah).

Meskipun harus menghadapi persaingan yang sangat ketat dari seluruh sekolah di Kota Bima, SDN 56 Tolobali berhasil menorehkan tiga prestasi gemilang di tingkat 10 besar.

capaian dan dedikasi pembina

Keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras dan bimbingan intensif dari para guru pembina, yang berkomitmen penuh dalam mengasah kemampuan berbahasa ibu para siswa.

Berikut adalah rincian prestasi yang berhasil diraih:

• Puisi: Meraih Peringkat ke-9 tingkat Kota Bima. Pembina: Nurfitriany, S.Pd.

• Aksara Bima: Meraih Peringkat ke-7 tingkat Kota Bima. Pembina: Ica Haryati, S.Pd.

• Mpama Mbojo: Meraih Peringkat ke-6 tingkat Kota Bima. Pembina: Nurfitriany, S.Pd.

"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas hasil yang dicapai tahun ini, terutama karena kami mampu masuk dalam jajaran 10 besar di tiga kategori lomba yang berbeda," ujar Nurfitriany, S.Pd., salah satu guru pembina.

Belajar dari Tantangan untuk Raih Juara Tahun Depan

Prestasi yang diraih tahun ini menjadi motivasi besar bagi keluarga besar SDN 56 Tolobali. Sekolah ini memiliki rekam jejak yang membanggakan, di mana pada tahun-tahun sebelumnya mereka selalu menjadi utusan terbaik Kota Bima hingga ke tingkat Provinsi.

"Meskipun tahun ini hasilnya berbeda dari tahun lalu, ini sama sekali tidak menyurutkan semangat kami," tambah Ica Haryati, S.Pd. "Kami menjadikan hasil ini sebagai pelajaran berharga yang akan menjadi batu loncatan untuk lebih giat berlatih, mengevaluasi diri, dan bertekad kuat untuk meraih juara pada Festival Tunas Bahasa Ibu tahun berikutnya."

Komitmen SDN 56 Tolobali untuk terus melestarikan dan mengembangkan Bahasa dan Budaya Mbojo di kalangan generasi muda tetap kokoh, membuktikan bahwa semangat juang mereka tidak pernah padam.

tim liputan 56

ard