Salah satu daerah yang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa adalah Bima, Nusa Tenggara Barat. Kesenian, keterampilan tradisional, dan seni lokal seperti tarian daerah, musik tradisional, permainan rakyat, kerajinan tangan, serta bahasa dan cerita rakyat merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan. Melihat kondisi ini, penting bagi dunia pendidikan, khususnya pada jenjang dasar, untuk mengambil peran aktif dalam menanamkan nilai-nilai budaya lokal sejak dini.

SDN 56 Tolobali Kota Bima menyadari pentingnya peran sekolah sebagai agen pelestarian budaya. Oleh karena itu, digagaslah inovasi "Semerbak Budaya", sebuah program yang dirancang untuk mengintegrasikan kegiatan pelestarian budaya ke dalam proses pembelajaran dan aktivitas siswa. Melalui inovasi ini, siswa tidak hanya diperkenalkan dengan budaya lokal, tetapi juga dilibatkan secara aktif dalam kegiatan berkesenian dan keterampilan tradisional, sehingga tumbuh rasa cinta dan bangga terhadap identitas budaya daerahnya.

Semerbak Budaya hadir sebagai solusi konkret untuk menjaga kelestarian budaya lokal masyarakat Bima di tengah tantangan zaman. Inovasi ini tidak hanya memperkuat karakter peserta didik, tetapi juga menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan pelestarian budaya yang berkelanjutan serta mendorong kreatifitas peserta didik dalam seni dan kertampilan daerah Bima salah satunya yaitu mendorong terbentuknya usaha pembuatan jungge, sambolo, dan baju adat Bima..